
Martin Odegaard mengontrol bola dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 antara PSG vs Arsenal, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus
Bola.net – Arsenal kembali gagal meraih trofi musim ini setelah disingkirkan PSG di Liga Champions. Kekalahan itu memicu kritik terhadap kepemimpinan Martin Odegaard.
Gelandang asal Norwegia itu menjadi kapten Arsenal sejak musim lalu. Namun, performanya dianggap menurun sejak kembali dari cedera.
Di kompetisi domestik, Arsenal juga gagal bersaing. Mereka tersingkir dari Carabao Cup dan FA Cup, sementara gelar Premier League sudah direbut Liverpool.
Beberapa pihak menyalahkan cedera dan absennya striker murni sebagai penyebab. Tapi kini, perhatian juga tertuju pada Odegaard sebagai pemimpin tim.
Performa Odegaard Menurun
Kapten Arsenal, Martin Odegaard. (c) AP Photo/Kin Cheung
Mantan bek Arsenal, Bacary Sagna, mengungkapkan pandangannya soal Odegaard. Ia menilai sang kapten tidak tampil seefektif musim lalu.
“Ini situasi yang rumit karena Martin Odegaard tidak bermain bagus musim ini,” kata Bacary Sagna dikutip dari Mirror.
“Meskipun kadang ada alasan lain di baliknya. Saya tidak terlalu peduli dengan urusan pribadi, tapi pengaruhnya di klub memang menurun.

|
3 Mei 2025


Kepemimpinan Odegaard Jadi Sorotan
Martin Odegaard meninggalkan lapangan usai laga Premier League antara Arsenal vs Bournemouth di Stadion Emirates, Sabtu (3/5/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung
Menurut Sagna, kepemimpinan bukan satu-satunya masalah Arsenal. Tapi ia menyebut Odegaard tidak cukup kuat memimpin dalam kondisi sulit.
“Saya tidak berpikir masalahnya karena ban kapten,” lanjutnya.
“Ban kapten diberikan kepada pemain yang punya kualitas dan kepribadian kuat. Namun, melihat bagaimana jalannya pertandingan – saya rasa dia belum cukup jadi pemimpin yang kuat. Dia tidak seefektif sebelumnya.”
Tidak Ingin Ban Kapten Dicabut
Jude Bellingham mencoba melewati penjagaan Jurrien Timber dan Martin Odegaard di leg I perempat final Liga Champions. (c) AP Photo/Frank Augstein
Meski mengkritik, Sagna menegaskan tidak ingin ban kapten dicabut dari Odegaard. Ia tetap menganggap sang gelandang sebagai pemain top.
Namun, ia menilai absennya striker murni mempersulit peran Odegaard. Tanpa target man di depan, perannya sebagai pengatur serangan jadi kurang maksimal.
“Jika bermain tanpa penyerang nomor sembilan, itu jauh lebih sulit karena kapten harus mengatur permainan dan sering kali dia berdiri sendirian,” tegasnya.
“Tidak ada yang bisa dia bantu di depannya. Saya tidak akan mencabut ban kaptennya karena dia tetap pemain top.”
Leave a Reply